notice

For visitors from overseas who want to read my post, I have provided translators at the top right corner

Rabu, 28 September 2011

Bigfoot Patty - Kontroversi rekaman Patterson Gimlin

Di dalam dunia Cryptozoology, tidak ada yang bisa menyaingi ketenaran dua monster ini, Nessie dari Lochness dan Bigfoot Patty dari Bluff Creek.



Selama ini, saya belum pernah membahas soal Bigfoot secara khusus. Walaupun sudah sering dibahas di media, saya ingin mengajak kita untuk mereview kembali salah satu rekaman Cryptozoology paling mengagumkan yang pernah ada.


Dalam rekaman ini, satu makhluk besar yang dipercaya sebagai Bigfoot tertangkap kamera dengan sangat jelas, tidak samar-samar seperti rekaman cryptozoology lainnya. Bigfoot ini, dikemudian hari diberi nama Patty, dari nama Roger Patterson, pria yang mengambil rekaman itu.


Bigfoot di Bluff Creek
Pada abad ke-19, sebenarnya sudah banyak laporan mengenai penampakan makhluk besar berbulu di wilayah Kanada dan Amerika Serikat. Namun, makhluk ini baru terkenal ke seluruh dunia pada tahun 1958.


Saat itu, di wilayah Bluff Creek, California Selatan, para pemburu menemukan sekumpulan jejak-jejak kaki besar di tanah dan jejak-jejak ini tidak sesuai dengan deskripsi hewan apapun yang dikenal sains pada masa itu.


Lalu, pada tanggal 5 Oktober 1958, seorang jurnalis surat kabar Humbolt Times bernama Andrew Genzoli mulai menyebut makhluk ini dengan nama Bigfoot.


Dengan demikian, nama Bigfoot mulai terkenal ke suluruh dunia dan wilayah Bluff Creek mulai terkenal sebagai tempat kediaman Bigfoot. Karena itu, selama puluhan tahun berikutnya, para pemburu dan penjelajah sering mendatangi wilayah ini untuk berburu atau hanya sekedar berkemah.


Pada tanggal 20 Oktober 1967, seorang pensiunan penunggang rodeo dan peternak kuda bernama Roger Patterson sedang mengendarai kuda bersama temannya yang bernama Robert Gimlin di sepanjang wilayah Bluff Creek untuk mencari jejak Bigfoot.


Apa yang mereka jumpai hari itu jauh melampaui perkiraan.


Ketika sedang mengelilingi wilayah itu, mereka mendengar suara gemerisik di antara pepohonan. Beberapa saat kemudian, sebuah figur besar berbulu muncul di pinggir sungai dan berjalan menjauhi mereka.


Kuda yang ditunggangi Patterson mulai gelisah, mungkin karena mencium bau makhluk itu. Patterson segera meraih kamera yang ada di tasnya dan segera berlari mendekati makhluk itu. Ia lalu meminta Gimlin untuk berjaga-jaga dengan senapan.


Lalu, Patterson mulai mengambil rekaman sepanjang 53 detik yang dikemudian hari akan menjadi rekaman Cryptozoology yang paling kontroversial.


Menurut Patterson, awalnya makhluk itu berjarak sekitar 37 meter darinya. Lalu, Patterson mulai bergerak mendekatinya hingga hanya berjarak 24 meter.


Makhluk itu terlihat berjalan dengan santai di pinggir sungai. Lalu memandang ke belakang sehingga memperlihatkan wajahnya untuk sesaat, seakan-akan mengetahui kehadiran Patterson dan Gimlin. Lalu, ia menghilang di antara pepohonan. Menurut Perkiraan Patterson, makhluk itu memiliki tinggi sekitar 1,8 meter hingga 2,1 meter.


Jika makhluk ini benar-benar Bigfoot yang legendaris, maka Patterson dan Gimlin mungkin adalah orang yang paling beruntung di dunia.




Setelah makhluk itu menghilang, Mereka berdua masih sempat berusaha mengikutinya sejauh 5 kilometer, namun tidak menemukan apapun. Lalu, keduanya kembali dan membuat cetakan jejak kaki makhluk itu.


Seperti yang saya katakan sebelumnya, rekaman ini mungkin adalah rekaman Cryptozoology yang paling kontroversial. Patterson meninggal tahun 1972 karena kanker. Jadi, ia tidak mengalami kontroversi itu terlalu lama. Sedangkan Gimlin yang masih hidup sampai sekarang harus menghadapi tuduhan-tuduhan atas pemalsuan.



Setelah lebih dari 40 tahun sejak rekaman itu dibuat, sepertinya masih belum ada kesepakatan mengenai keaslian rekaman ini. Sebagian ahli mengatakan dengan yakin kalau Bigfoot yang terlihat adalah Bigfoot yang palsu. Ahli lain menyangkalnya. Menurut mereka, manusia dengan kostum kera tidak akan bisa mampu menghasilkan gerakan seperti itu.

Yes, it is Bigfoot - pendapat ahli

Ahli spesial efek

Ketika rekaman Patterson pertama kali muncul, banyak yang percaya kalau rekaman itu palsu dan kostum Bigfoot tersebut dibuat oleh ahli spesial efek Holywood bernama John Chambers yang membuat kostum untuk film planet of the apes keluaran tahun 1968.

Namun, tuduhan ini dibantah oleh Chambers sendiri. Ia mengatakan:

"I am good. But I am not that good".

Patterson dan Gimlin juga membawa rekaman tersebut ke departemen spesial efek Universal Studio. Salah seorang teknisi disana mengatakan:

"Kami bisa saja mencoba untuk mereka ulang rekaman ini, namun, kami harus membuat ulang sebuah sistem otot artifisial yang baru dan menemukan seorang aktor yang mau diajarkan untuk berjalan seperti itu. Bisa saja dilakukan, Tapi, kami harus mengatakan kalau hal itu sepertinya hampir mustahil."

Bahkan pada tahun 1969, salah satu direktur perusahaan film Disney bernamaKen Peterson juga mengakui kalau mereka tidak bisa meniru rekaman Patterson.

Kesimpulan para ahli spesial efek ini kembali diteguhkan oleh Janos Prohaskayang membuat kostum untuk film seri televisi Star Trek. Ia mengatakan kalau makhluk itu bisa saja seorang pria dengan sebuah kostum. Namun, jika benar, maka kostum itu adalah kostum terbaik yang pernah dilihatnya dan hanya bisa diciptakan dengan menempelkan rambut asli kepada sebuah kostum.

Ahli Biomekanik

Saat merekam, Patterson menggunakan kamera Kodak K-100 yang kecepatan filmnya 16 frame per detik. Menurut ahli biomekanik bernama Donald W.Grieve, pada kecepatan ini, maka gerakan makhluk itu sangat natural dan sulit ditiru, terutama mengingat bahunya yang lebar. Donald juga mengatakan kalau untuk seorang pria bertubuh besar, gaya berjalan seperti yang terlihat pada rekaman akan sangat sulit ditiru.

Temuan serupa juga didapatkan oleh Dmitri Donskoy, kepala departemen biomekanik di Central Institute of Physical Culture, Rusia. Ia menyimpulkan kalau makhluk itu bukan manusia dengan kostum. Donskoy mengambil kesimpulannya berdasarkan gaya berjalan dan pergerakan otot. Menurutnya, gaya berjalan makhluk itu benar-benar alami dan terkordinasi dengan baik.

Ahli Film

MK Davis
 adalah seorang ahli film. Ia percaya kalau rekaman itu asli dan benar-benar menunjukkan seekor Bigfoot.

Davis adalah seorang yang biasa menyelidiki sebuah foto dan mencari detail-detail tertentu yang biasa terlewat. Dengan menggunakan teknologi yang belum ada pada tahun 1960an, Davis bisa menemukan adanya kesesuaian antara gerak Patty dengan gerakan kulit tubuhnya. Davis juga melihat adanya otot seperti milik manusia di punggungnya dan gerakan otot ini sesuai dengan gaya berjalannya.

Bukan itu saja, Davis juga bisa melihat adanya luka di paha kanan Patty.

MK Davis menyimpulkan kalau makhluk itu bukan manusia berkostum dan mungkin merupakan salah satu hewan yang belum teridentifikasi oleh sains modern.

Common Sense

Pada tahun 1975, Peter Byrne mengatakan kalau waktu pengambilan rekaman adalah hari jumat. Rute menuju wilayah Bluff Creek saat itu dipenuhi oleh para pemburu. Ini membuat sebuah rekayasa menjadi sulit karena pasti akan ada orang lain yang menyadarinya.

Lagipula, siapa yang berani menyamar menjadi Bigfoot dengan risiko ditembak oleh para pemburu yang berkeliaran?

Cukup masuk akal.

I am not sure - Pendapat ahli Primata
Jika ada yang percaya dengan keaslian rekaman itu, tentu saja ada juga yang tidak percaya.

Pada tahun 1973, ahli primata bernama John Napier mengatakan, kalau keberadaan makhluk itu tidak masuk akal baginya karena makhluk itu memiliki tubuh bagian atas seperti kera sedangkan kaki dan gaya berjalannya seperti manusia.

Tapi, Napier mengakui kehebatan rekaman itu.

"Mungkin saja makhluk itu adalah seorang pria dengan pakaian kera. Jika demikian, maka itu adalah sebuah hoax yang sangat brilian dan pria tersebut akan mendapatkan tempat bersama hoaxer terhebat lainnya di dunia."

Yes, It is a Hoax

Tayangan Fox News

Tahun 1998, Stasiun televisi Fox News pernah menayangkan sebuah film dokumenter berjudul "World's Greatest Hoaxes: Secrets Finally revealed". Dalam acara itu, Patterson dituduh sebagai orang bayaran yang disewa untuk membuat film Bigfoot.

Dua bintang tamu dalam acara itu, Cliff Crook dan Chris Murphy, mengaku bisa melihat adanya kancing logam di perut Patty, sementara Erik Beckjord mengatakan kalau ia telah menemukan adanya tabung logam di pundaknya. Sayangnya, benda-benda yang disebutkan oleh mereka tidak bisa terlihat oleh ahli lainnya.
Philip Morris Costume
Lalu, tantangan terhadap keaslian rekaman ini datang pada tahun 2002. Philip Morris, pendiri perusahaan Morris Costume di Carolina Utara mengatakan kalau ia telah membuat kostum gorila yang kemudian digunakan dalam film Patterson. Morris mengatakan kalau ia telah menjual kostum itu kepada Patterson lewat pesanan pos pada tahun 1967.

Ketika ditanya mengapa ia baru mengungkapkannya sekarang, ia menjawab kalau ia takut pengungkapan itu akan berdampak buruk terhadap bisnisnya.

Mengenai cara berjalan makhluk itu yang disebut sulit ditiru, Morris berkata kalau cara berjalan itu bisa ditiru dengan menambahkan beberapa aksesoris pada kostum, seperti bantalan pundak. Siapa saja yang menggunakan kostum itu, akan berjalan dengan gaya seperti yang terlihat di rekaman.

Sayangnya, Morris tidak memberikan bukti yang kuat untuk pengakuannya.

I was the Bigfoot

Lalu, pada tahun 2003, Kesaksian Morris dikuatkan oleh seorang pria bernamaBob Hieronimus yang mengklaim kalau ia adalah pria di dalam kostum itu. Saat ia menciptakan hoax itu, ia berusia 26 tahun dan ia juga menyebutkan kalau Patterson menawarkannya uang sebesar $1.000 untuk membantunya menciptakan rekaman itu

Ketika ditanya mengapa ia baru mengaku sekarang, Hieronimus menjawab kalau ia takut ditangkap karena telah membantu usaha penipuan. Ia juga mengharapkan mendapatkan bagian uang dari hasil rekaman Patterson. Tetapi, ketika ia tidak mendapatkan jatahnya dari Patterson ataupun janda Patterson setelah Patterson meninggal, ia mulai berani mengakuinya.

"Saya tidak pernah dibayar sepeserpun untuk rekaman itu. Tentu saja aku ingin mendapatkan sedikit uang dari situ. Aku merasa, setelah 36 tahun, seharusnya aku mendapat sebagian hasilnya."

Bob Hieronimus dan Phillip Morris

Tapi kesaksian Heironimus memiliki banyak inkonsistensi dengan kesaksian Morris. Lagipula, kostum yang diperlihatkannya berbeda dengan Bigfoot yang terekam di kamera tersebut. Karena itu, banyak orang yang menduga kalau Hieronimus berbohong untuk mendapatkan keuntungan finansial.

Is that you Bigfoot?
Dalam dunia sains, sepertinya hanya ada sedikit ketertarikan terhadap makhluk di dalam rekaman itu. Mungkin karena asumsi hoax yang cukup kuat, sampai-sampai, Gimlin dan Patterson sendiri merasa kalau mungkin mereka memang menjadi sasaran permainan sebagian orang.

Belum lama ini, Gimlin pernah berkata:

"Aku begitu yakin kalau tidak ada orang yang bisa menipuku. Dan tentu saja, aku sudah tua sekarang..dan aku rasa, memang ada kemungkinan kalau rekaman itu sebuah hoax. Namun, kalaupun ada, aku rasa Pattersonlah yang telah merencanakannya."

Bob Gimlin

Roger Patterson meninggal tanggal 15 Januari 1972 karena kanker. Di ranjang kematiannya, ia bersumpah kalau ia tidak pernah memalsukan rekaman itu.

Jadi, apakah kita benar-benar sedang menyaksikan wajah makhluk legendaris sang Bigfoot?


(wikipediaOregonbigfoot.com)
Read More..

Senin, 26 September 2011

Pesawat hitam misterius terlihat di Carolina Selatan


26 Mei 2009, Greenville, Carolina Selatan, Amerika Serikat, seorang pria memotret pesawat misterius di atas langit Greenville.

"Pada 26 Mei 2009, pukul 12.30 siang, aku sedang melihat badai dan kilat yang menghampiri wilayah rumahku. Aku memegang kamera berharap untuk mendapatkan beberapa foto petir yang bagus." Kata pria itu. Identitasnya tidak diungkapkan. Ia mengirim foto tersebut kepada para peneliti UFO dengan menyebut identitasnya sebagaithunderstorm.





Bukannya melihat petir yang bagus, malahan pria itu melihat sebuah pesawat aneh datang dari arah barat laut menuju selatan. "Aku tidak mendengar suara mesin pesawat, namun aku tidak bisa memastikannya karena suara petir begitu kencang." katanya lagi. "Pikirku mungkin ini adalah pesawat militer model baru."


Pria itu segera mengambil foto pesawat itu dan ia berhasil mendapatkan tiga foto. Ia menggunakan kamera Minolta Z5.

Pesawat yang terlihat di foto-foto tersebut memiliki bentuk yang lebih mirip pesawat militer stealth dibandingkan dengan UFO pada umumnya. Para skeptis mengungkapkan teori bahwa pesawat di foto tersebut dapat dengan mudah dibuat dengan tool polygon pada photoshop. Namun penyelidikan yang lebih seksama menunjukkan bahwa pesawat dalam foto tersebut memiliki karakteristik tiga dimensi. Ini menunjukkan dua kemungkinan, pertama apabila dipalsukan, berarti objek tersebut dibuat dengan menggunakan software pembuat objek 3D, bukan dengan photoshop. Dan kemungkinan kedua, foto tersebut tidak dipalsukan.

Mereka yang mempercayai keaslian foto tersebut percaya bahwa mereka sedang melihat pesawat militer super rahasia milik angkatan udara Amerika Serikat, yaitu AURORA.

Keberadaan Aurora diketahui publik pertama kali ketika Amerika serikat mengajukan anggaran pertahanan negara pada tahun 1985. Dalam anggaran itu disebutkan adanya permintaan dana sebesar 455 juta dolar untuk membuat pesawat hitam. Dalam permintaan tersebut tidak disebutkan mengenai "riset", melainkan "produksi". Hal ini mengindikasikan satu hal, Amerika memiliki teknologi pembuatannya. Aurora disebut mampu terbang dengan kecepatan 5-6 kali kecepatan suara (sekitar 3.300-4000 mph). Pesawat ini bahkan dikabarkan mampu terbang ke luar angkasa. Tidak heran banyak yang berspekulasi bahwa pemerintah Amerika mendapat teknologi pesawat ini dari para alien yang ditahan di Area 51. Saking rahasianya pesawat ini, hampir tidak pernah ada orang yang menyaksikan keberadaannya secara utuh. Inilah perkiraan bentuk pesawat Aurora :

Jadi apakah objek di Greenville itu UFO ? Aurora ? atau pesawat rahasia yang baru dari Amerika ?

(ufocasebook.com)
Read More..

Jumat, 16 September 2011

Markas alien di dasar danau-danau Rusia

Pada Juli 2009, Pemerintah Rusia secara resmi merilis dokumen rahasia militer mengenai UFO mengikuti langkah beberapa negara lain di dunia. Dalam laporannya, militer Rusia menyebut bahwa UFO atau makhluk asing tidak dikenal ternyata sering dijumpai di perairan. Beberapa laporan tersebut menyinggung adanya peristiwa perjumpaan dengan makhluk tidak dikenal di beberapa danau misterius di wilayah eks Sovyet.



Sebenarnya, lama sebelum pemerintah Rusia merilis dokumen rahasia tersebut, sudah ada beberapa laporan dari berbagai saksi mata yang mengindikasikan adanya makhluk tidak dikenal di danau-danau di wilayah eks Sovyet. Laporan paling awal datang pada awal tahun 1900an. Pada waktu itu sekelompok pemuda sedang menyelam di sebuah danau di Georgia dimana mereka menemukan sebuah gua bawah air yang dipenuhi dengan kerangka manusia. Anehnya, masing-masing kerangka memilki tinggi sekitar tiga meter.


Penemuan serupa juga pernah terjadi disebuah danau bernama Issik Kulyang terdapat di sebelah utara pegunungan Tian Shan di Kyrgyzstan, masih di sekitar Rusia. Ketika mendengar nama Issik kul, kita mungkin akan segera terbayang dengan sebuah tempat misterius dari episode Lord of the ring. Namun bertolak belakang dengan namanya yang terkesan angker, arti kata Issik kul sesungguhnya adalah "air hangat". Nama ini diberikan mengingat karakteristik unik yang ada padanya. Walaupun ia dikelilingi oleh bukit-bukit bersalju, air danau ini tidak pernah membeku.


Pada tahun 1930an, seorang pria bersama beberapa temannya sedang menjelajahi gua-gua disekitar danau Issik Kul. Di salah satu gua mereka menemukan tiga kerangka manusia, masing-masing setinggi tiga meter. Yang aneh dari kerangka ini bukan hanya tinggi badannya, namun juga ditemukan peralatan berbentuk sayap kelelawar dari perak yang dipakai oleh masing-masing kerangka.


Di lain tempat, pada awal tahun 1990an, seorang pria bernama D Povaliyayev sedang melakukan olahraga Hang Gliding di kota Kavgolov, Leningrad. Kota itu memiliki beberapa danau. Dan ia sedang berada di atas salah satunya. Ketika ia sedang melayang diatas danau tersebut, ia melihat objek seperti tiga ekor ikan raksasa sedang berenang di danau itu. Ia menurunkan ketinggiannya dan akhirnya bisa melihat dengan jelas bahwa tiga objek tersebut ternyata tiga perenang dengan ukuran badan luar biasa dan mengenakan pakaian perak. Kisah ini kemudian juga diceritakan dalam bukunya yang berjudul "Letuchi Golladets" atau "Flying Dutchman" yang diterbitkan tahun 1995.


Disinilah sepertinya kesaksian-kesaksian para saksi ini mendapat peneguhan dari pemerintah Rusia. Laporan militer yang dirilis menceritakan satu peristiwa serupa di danau Baikal. Seperti diketahui, danau Baikal adalah danau terdalam di dunia dan dianggap sebagai salah satu danau paling misterius di dunia. Para turis sering melihat objek dan cahaya aneh melayang diatas danau ini. Menurut dokumen angkatan laut Rusia, suatu hari pada tahun 1982, angkatan laut Rusia sedang melakukan latihan penyelaman rutin di Baikal. Pada saat latihan dilakukan, Para penyelam Rusia melihat objek-objek aneh yang sedang berenang di dalam danau di kedalaman 50 meter. objek-objek itu ternyata sepuluh perenang yang berpakaian perak. Dan yang luar biasa, masing-masing perenang memiliki tinggi sekitar tiga meter dan tidak terlihat menggunakan peralatan menyelam apapun.



Dikejutkan oleh situasi tersebut, komandan angkatan laut segera memerintahkan untuk menangkap paling tidak salah satu penyelam misterius tersebut. Tujuh penyelam Rusia segera diperintahkan untuk terjun. Dalam usaha ini, para penyelam tersebut masuk ke level kedalaman yang luar biasa. Namun tiba-tiba ada sebuah kekuatan yang tidak terlihat mendorong para penyelam Rusia kembali ke permukaan. Menurut prosedur keselamatan, para penyelam yang baru muncul dari kedalaman harus segera masuk ke ruang dekompresi untuk menyesuaikan tekanan udara di tubuh mereka. Tiga penyelam Rusia tewas akibat terlambat di dekompresi.


Sampai saat ini, identitas para raksasa tersebut masih menjadi pertanyaan besar. Apakah mereka alien yang membangun markas rahasia di dasar danau-danau eks Sovyet ?


Menariknya lagi, Bangsa Kyrgyztan memiliki sebuah legenda yang menceritakan adanya sebuah kota didasar danau yang dipimpin oleh raja bernama Ossounes. Apakah legenda ini berdasarkan pada kisah nyata ? Mungkin kita tak akan pernah tahu.




(russiatoday.com
Read More..

Kamis, 15 September 2011

Markas bawah tanah UFO di Himalaya

Kongka La adalah sebuah wilayah perbukitan di Himalaya. Tempat itu terletak di wilayah Ladakh yang sampai saat ini masih menjadi rebutan antara Cina dan India. Ladakh dikuasai oleh India, sedangkan Cina menguasai daerah timur laut yang bernama Aksai Chin. Tempat ini juga yang menjadi wilayah pertempuran besar antara Cina dan India tahun 1962. Area ini termasuk area yang paling jarang didatangi oleh manusia dan oleh perjanjian kedua belah pihak, tentara Cina dan India tidak berpatroli di wilayah perbatasan itu. Kedua belah pihak tetap memegang kendali atas wilayah itu. Namun kelihatannya ada sesuatu yang lebih serius terjadi di wilayah itu. Menurut penduduk lokal, benda terbang tidak dikenal sering terlihat keluar dari dalam tanah di wilayah perbukitan itu. Dan masih menurut mereka, Pemerintah Cina dan India tahu persis mengenai hal ini.






Baru-baru ini, beberapa peziarah Hindu yang sedang dalam perjalanan menuju gunung Kailash dari perbatasan barat menjumpai cahaya aneh di langit. Cahaya tersebut berbentuk segitiga dan muncul dari dalam tanah dan kemudian bergerak vertikal ke atas. Para pemandu turis yang ikut serta mengatakan bahwa fenomena itu bukanlah sesuatu yang asing bagi penduduk lokal Kongka La. Beberapa peziarah yang bersemangat menginginkan untuk pergi ke area tempat munculnya cahaya. Namun sesampai di pos penjagaan pemerintah Cina, tentara Cina menolak memberikan ijin. Ketika mereka mencoba untuk masuk dari wilayah India, tentara India menolak mereka.

kemudian peziarah yang ingin tahu itu segera menanyakan masalah tersebut kepada penduduk lokal. Para penduduk mulai tertawa ketika ditanya soal penampakan UFO. Menurut mereka, keberadaan objek aneh dari dalam gunung adalah sesuatu yang sudah diketahui oleh seluruh penduduk lokal. Menurut mereka, markas UFO terdapat jauh di dalam tanah dan mereka juga percaya bahwa rahasia itu ditutup rapat oleh pemerintah Cina dan India. Mereka mengatakan bahwa mereka sudah pernah memberitahukan masalah ini kepada pemerintah lokal setempat. Namun para pejabat militer meminta mereka untuk tidak menceritakan hal tersebut kepada siapapun.

Kongka la adalah tempat dimana lempengan Eurasia dan lempeng India bertemu dan membentuk lempeng konvergen dimana lempeng yang satu berada di bawah lempeng yang lain. Kondisi ini memungkinkan dibangunnya markas bawah tanah. Wilayah ini sendiri memiliki sumber daya alam berupa batu dan granit yang indah, namun entah kenapa pemerintah Cina dan India menolak untuk mengeksplorasinya.

Baru-baru ini diadakan kontes menggambar di antara anak-anak Kongka la di sekolah. Lebih dari separuh dari antara mereka menggambar objek aneh di angkasa yang keluar dari perut gunung. Mereka mengakui bahwa mereka memang sering menyaksikan objek aneh itu keluar dari gunung. Himalaya yang merupakan wilayah pegunungan memang masih menyimpan misteri besar hingga saat ini, dari Yeti hingga penemuan artefak-artefak aneh seperti Batu Dropa yang sering dikaitkan dengan Extra terestrial.

(theunexplainedmysteries.com)
Read More..

Rabu, 14 September 2011

Arkeolog Cina berhasil menemukan makam kaisar Cao Cao

Sebelumnya kita hanya mengenalnya lewat novel ternama "Romance of the three kingdoms" atau film blockbuster "Red Cliff". Kali ini, Jenderal Cao Cao yang perkasa kembali muncul ke permukaan setelah para arkeolog Cina mengumumkan bahwa mereka mungkin telah menemukan makam pemimpin yang legendaris tersebut.



Kompleks pemakaman yang ditemukan diperkirakan berusia sekitar 1.800 tahun dan dipercaya merupakan tempat peristirahatan terakhir Cao Cao, seorang jenderal cerdas dan pemimpin pada abad ke-3 yang sering ditampilkan dalam kisah-kisah rakyat sebagai politisi yang licik.


Kompleks tersebut ditemukan di desa Xigaoxue di dekat kota Anyang, Propinsi Henan, dan memiliki luas 8.000 kaki persegi. Didalamnya ada terowongan sepanjang 130 kaki yang menuju ke sebuah ruang bawah tanah.



Menurut para sejarawan, kepandaian militer dan politik Cao Cao telah membuat ia mampu membangun negara Wei yang dianggap sebagai negara terkuat dan termakmur di Cina selama periode tiga kerajaan (208 - 280 M) dimana saat itu Cina terbagi kedalam tiga wilayah yang berbeda.


Dalam makam itu ditemukan jasad dua perempuan dan seorang pria serta lebih dari 250 relik selama penggalian yang berlangsung selama satu tahun belakangan.


Jasad pria itu diidentifikasi sebagai seorang pria berumur 60an. Sedangkan dua jasad perempuan itu diperkirakan berusia 50an dan 20an.


Menurut para ahli, jasad pria tersebut adalah Cao Cao yang meninggal pada tahun 220 Masehi di usia 65 tahun. Sedangkan dua mayat perempuan lainnya diduga sebagai permaisuri dan pelayannya.


Di dalam kompleks pemakaman tersebut juga ditemukan lukisan-lukisan batu yang menampilkan kehidupan sosial masyarakat masa Cao Cao. Lalu ditemukan juga sebuah lempengan batu yang berisi ukiran mengenai obyek-obyek kurban dan beberapa barang lain yang dianggap sebagai milik pribadi Cao Cao.



Sebelumnya, sebuah lempengan batu bertuliskan "Raja Wu dari Wei", yaitu gelar yang diberikan kepada Cao Cao setelah ia meninggal, sempat dicuri dari makam tersebut, namun pihak yang berwajib berhasil mendapatkannya kembali.


"Lempeng batu bertuliskan gelar tersebut adalah bukti terkuat yang kami miliki bahwa makam itu adalah milik Cao Cao." Kata Liu Qingzhu, arkeolog dari Chinese Academy of Social Sciences.


"Kami percaya tidak ada satu orangpun yang dapat memiliki relik yang bertuliskan mengenai Cao Cao di dalam sebuah makam sebanyak itu, kecuali, tentu saja makam itu milik Cao Cao sendiri."


Cao Cao yang kita kenal lewat buku-buku dan film adalah pemimpin terakhir dinasti Han timur sebelum akhirnya membentuk negara sendiri pada periode kekacauan politik masa tiga kerajaan.


Ia meninggal pada tahun 220 Masehi di Luoyang, sebuah kota di timur dinasti han dan dianugerahkan gelar sebagai kaisar negara Wei yang didirikannya.


Ayahnya adalah anak adopsi dari kasim kepala di pengadilan kerajaan dan Cao adalah seorang komandan sebuah pasukan kecil sebelum ia diangkat sebagai jenderal setelah berhasil memadamkan pemberontakan yang mengancam kerajaan Han.


Karakter yang menampilkan Cao Cao sering digambarkan sebagai seorang berandalan yang licik dalam novel ternama "Romance of The Three Kingdoms". Karakternya yang licik ini begitu terkenal di Cina sehingga bahkan dijadikan pepatah yang berbunyi "Jika kamu membicarakan Cao Cao, maka Cao Cao akan datang". Selain sebagai jenderal, Cao Cao juga dikenal sebagai seorang penyair.


Kuburan tersebut ditemukan dengan tidak sengaja pada Desember 2008 ketika seorang pekerja dekat Kilin sedang menggali lumpur untuk membuat batu bata. Penemuan itu tidak dilaporkan kepada pemerintah dan pejabat lokal baru mengetahui mengenai penemuan itu ketika lempeng batu yang bertuliskan gelar Cao Cao disita dari seorang penjarah makam.


(dailymail.co.uk)


Read More..

Selasa, 13 September 2011

Baghdad Battery - Teknologi Listrik di masa Irak purba?

Dari sebuah gua kuno di Irak, Baghdad Battery membuat sebagian orang bertanya-tanya. Mungkinkah lebih dari 2.000 tahun yang lalu, bangsa Irak telah mengenal teknologi yang berhubungan dengan listrik?


Teka-teki Baghdad Battery

Baghdad Battery atau Baterai dari Baghdad yang kadang disebut jugaParthian Battery adalah nama yang diberikan kepada sebuah artefak berbentuk guci/vas yang diperkirakan berasal dari masa kebudayaan Parthianyang berkembang antara tahun 250 SM hingga 224 M.



Tinggi guci ini adalah 13 cm. Di dalamnya terdapat sebuah pipa tembaga berongga dan sepotong besi yang tersusun dengan rapi. Satu ujung besi direkatkan ke mulut guci dengan aspal sedangkan ujung yang lainnya direkatkan ke dasar tembaga.


Guci ini ditemukan pada tahun 1936 di dalam sebuah makam kuno di Khujut, selatan Baghdad. Namun artefak ini dibiarkan berdebu begitu saja di dalam gudang Museum Baghdad hingga dua tahun lamanya.

Pada tahun 1938, Arkeolog Jerman bernama Wilhem Konig yang saat itu merupakan direktur laboratorium penelitian museum Baghdad menemukan guci itu di gudang museum dan segera menyadari adanya sesuatu yang aneh.

Guci itu memiliki pipa tembaga dengan sebatang logam di dalamnya. Desain ini tidak umum untuk sebuah guci. Penelitian awal yang dilakukannya juga menemukan adanya bekas cairan asam seperti cuka atau anggur.

Konig menyadari kalau mungkin ia telah menemukan sebuah Sel Galvanic kuno yang bisa digunakan untuk membuat Baterai. Jika benar, maka ini menjadikan guci ini sebuah Ooparts (Out of place Artefacts), karena baterai baru ditemukan pada tahun 1800 oleh Alessandro Volta.

Konig menjadi bersemangat dengan kemungkinan kalau teknologi listrik mungkin telah dikenal pada masa Irak purba. Pada tahun 1940, walaupun kontroversial, Ia mempublikasikan teorinya mengenai artefak ini.

Apakah fungsi baterai ini?
Setelah perang dunia II berakhir, Willard Gray, seorang insinyur di General Electric High Voltage Laboratory di Massachusets, yang membaca tulisan Konig segera membuat replika Baghdad Battery. Dengan memasukkan jus anggur sebagai elektrolit, ia berhasil menciptakan listrik sebesar 0,5 volt.

Eksperimen ini membuat Baghdad Battery terkenal ke seluruh dunia.

Lalu timbul pertanyaan selanjutnya. Apakah guci sederhana ini benar-benar sebuah alat yang digunakan oleh bangsa Irak purba untuk menghasilkan listrik?

Benarkah mereka telah mengenal prinsip-prinsip kelistrikan?

Jika benar, untuk apakah alat tersebut digunakan?

Electroplating
Dalam publikasinya mengenai Baghdad Battery, Konig menyebutkan kemungkinan kalau baterai ini mungkin digunakan sebagai alat untuk melapisi logam dengan emas atau perak. Proses pelapisan ini disebut Electroplating, sebuah teknik yang masih sering digunakan hingga saat ini.

Untuk menguji ide ini, pada tahun 1978, Dr. Arne Eggebrecht, direktur diMuseum Roemer and Pelizaeus di Hildesheim membuat beberapa replika Baghdad Battery dan melakukan eksperimen Electroplating. Kemudian, ia disebut berhasil melapisi sebuah objek dengan lapisan perak setebal 1/10.000 milimeter. Sama seperti eksperimen Willard Gray, Ia menggunakan jus anggur sebagai elektrolit.

Eksperimen ini cukup menghebohkan. Namun tidak butuh waktu lama bagi para ilmuwan untuk menolak keabsahannya.

Masalahnya satu. Tidak ada satupun peneliti lain yang bisa meniru hasil eksperimen Dr.Eggebrecht. Listrik yang dihasilkan oleh Baghdad Battery ternyata tidak cukup kuat untuk bisa melakukan proses electroplating.

Jadi, ada kemungkinan kalau eksperimen tersebut sesungguhnya tidak pernah dilakukan. Ini dikonfirmasi oleh Dr. Bettina Schmitz, seorang peneliti di museum yang sama, yang tidak bisa menemukan satupun catatan mengenai adanya eksperimen tersebut.

Bukan cuma itu, masalah lain yang berkaitan dengan teori ini adalah tidak pernah ditemukannya objek atau perhiasan yang terindikasi dilapisi emas atau perak dengan menggunakan electroplating dari Baghdad Battery.

Keperluan Pengobatan
Bangsa Yunani dan Mesir kuno pernah mencatat mengenai kebiasaan mereka menggunakan ikan listrik untuk meredakan rasa sakit pada telapak kaki. Ini menunjukkan kalau mereka cukup familiar dengan aliran listrik, walaupun mereka tidak menggunakan istilah "listrik" untuk menyebutnya.

Jadi, sebagian peneliti mulai memikirkan kemungkinan penggunaan artefak ini sebagai sebuah alat untuk mengurangi rasa sakit.

Tetapi, sama seperti teori sebelumnya, ada alasan yang cukup untuk meragukan teori ini. Catatan kuno masa purba tidak pernah menyinggung mengenai penggunaan alat sejenis Baghdad Battery dalam pengobatan. Mereka biasa menggunakan daun Cannabis (Ganja), Opium dan anggur untuk mengurangi rasa sakit.

Patung Dewa yang memiliki kekuatan
Lalu, selain dua teori yang cukup ilmiah di atas, ada teori yang menyentuh konspirasi keagamaan.

Dr.Paul Craddock, seorang ahli metalurgi purba dari British Museum, berpendapat kalau pada masa lampau beberapa Baghdad Battery mungkin telah dihubungkan secara paralel dan diletakkan di dalam patung Dewa untuk menipu para penyembahnya.

Katanya:

"Para pendeta mungkin akan mengajukan pertanyaan kepadamu. Jika kamu memberikan jawaban yang salah, kamu akan disuruh menyentuh patung itu dan akan mendapatkan sebuah kejutan listrik kecil. Jika kamu menjawab dengan benar, maka para pendeta akan melepaskan hubungan baterai dan tidak ada kejutan listrik yang dihasilkan. Dengan demikian kamu akan percaya dengan kekuatan Dewa, pendeta dan agamanya."
Teori ini, tentu saja terlalu liar untuk dianggap sebagai fakta karena tidak ada satupun patung yang pernah ditemukan dengan rongga didalamnya yang bisa mengisi beberapa Baghdad Battery.

Jadi, apa kegunaan artefak ini sebenarnya? Benarkah guci ini sebuah peralatan elektrik?

Baghdad Battery - Alat elektrik?

Seorang peneliti hanya bisa menarik sebuah kesimpulan berdasarkan pada fakta atau bukti yang ditemukan. Teori yang mengatakan kalau guci ini adalah sebuah baterai memang cukup memiliki dasar. Namun, bagi sebagian peneliti yang lebih skeptis, ada beberapa lubang besar di dalam teori ini.

Ya, banyak replika yang telah dibuat untuk keperluan eksperimen dan memang berhasil menciptakan arus listrik, namun ini tidak membuat guci ini otomatis menjadi sebuah baterai.

Dr.Marjorie Senechal, Profesor Sejarah Sains dan Teknologi di Smith Collegeyang pernah membuat replika Baghdad Battery untuk keperluan eksperimen berkata:

"Saya rasa tidak ada yang bisa memastikan manfaat guci itu. Namun bisa saja benda itu memang sebuah baterai karena bisa digunakan untuk itu."
Sebuah replika yang dibuat oleh para mahasiswa Prof.Senechal bisa menghasilkan listrik berkekuatan 0,8 hingga 2 Volt.


Untuk mengerti apa yang dimaksud dengan lubang besar pada teori Baghdad Battery, pertama-tama, kita harus mengerti cara kerja sebuah baterai. Untuk itu, mari kita kembali sejenak ke pelajaran kimia sekolah kita.

Seperti yang saya katakan di atas, Dr.Konig mengatakan kalau Guci itu kemungkinan adalah sebuah Sel Galvanic.

Pada tahun 1780, Luigi Galvani, dalam sebuah eksperimen menemukan jika ia menghubungkan dua logam berbeda jenis yang masing-masing dicelupkan dalam larutan elektrolit yang juga dihubungkan dengan salt bridge (peralatan penghubung seperti tabung kimia yang diisi dengan elektrolit dalam bentuk gel), maka aliran listrik akan tercipta.


Kita mungkin juga ingat kalau Galvani berhasil membuat kaki katak yang sudah mati berkontraksi oleh listrik yang dihasilkan oleh sel ini.

Sel Galvanic itu tidak sama dengan baterai.

Yang dinamakan baterai adalah gabungan dari beberapa sel Galvanic yangdihubungkan secara seri atau paralel dengan kabel (atau penghantar lainnya).

Dengan penggabungan ini, barulah aliran listrik yang cukup kuat dapat tercipta.

Nah, disinilah masalahnya. Jika guci itu memang sebuah sel Galvanic yang digunakan sebagai bagian dari Baterai, maka seharusnya ada lebih dari satu guci sejenis yang ditemukan lagi.

Namun, hingga sekarang, hanya ada satu Baghdad Battery yang ditemukan. Dengan kata lain, sebenarnya kita tidak bisa menyebut guci itu sebuah baterai, melainkan sel Galvanic.

Jika kita menemukan beberapa guci serupa, maka argumentasi baterai menjadi lebih kuat.

Namun, itupun belum cukup. Jika ada beberapa guci serupa yang ditemukan,kita masih harus menemukan "kabel" yang digunakan untuk menghubungkan beberapa guci tersebut. Sampai sekarang, kabel tersebut, atau bahan yang mungkin bisa dijadikan kabel belum pernah ditemukan.

Para peneliti pun mengakui kelemahan argumen Baterai karena ketiadaan kabel tersebut.

"Sayangnya kita tidak pernah menemukan kabelnya." Kata Dr. Craddock.

"Ini berarti interpretasi kita mengenai kegunaan artefak ini bisa jadi salah total."

Lalu, selain masalah kabel, keberatan lain yang diajukan oleh para peneliti yang menolak teori ini adalah desain guci tersebut.

Aspal yang digunakan untuk merekatkan batang besi tersebut ternyata menutupi silinder tembaga sepenuhnya. Ini membuat aliran listrik menjadi terhambat. Untuk menghasilkan listrik, mau tidak mau, desain guci tersebut harus diubah.

Lagipula, desain ini cukup aneh karena aspal tersebut menutupi seluruh mulut guci itu. Di lain pihak, Sel Galvanic membutuhkan pengisian cairan elektrolit terus menerus. Bagaimana cara mereka mengisinya jika cairan elektrolit di dalamnya menjadi kering?

Lalu, argumen lainnya dari para penentang teori baterai adalah kenyataan kalau kita tidak pernah menemukan adanya catatan atau ukiran yang menunjukkan mengenai peralatan yang dinyalakan oleh baterei ini. Jika kita menemukan ukiran bergambar alat elektronik yang menggunakan baterai seperti kamera atau jam dinding, mungkin kita bisa menarik kesimpulan kalau memang ada baterai di masa lampau.

Cukup masuk akal mengingat kita hanya bisa menerima suatu teori sains sebagai kebenaran jika didukung oleh bukti-bukti yang memadai.

Lalu, jika bukan baterai, apa manfaat guci tersebut?

Bagi mereka yang keberatan dengan teori baterai, guci itu hanyalah sebuah tempat penyimpanan biasa. Yang disimpan di dalamnya adalah perkamen atau gulungan-gulungan kitab. Mereka berargumen kalau kitab yang disimpan di dalam guci tersebut mungkin telah hancur dan menyisakan residu asam yang dikira sebagai residu cairan elektrolit.

Argumen ini cukup bisa diterima. Tetapi dengan menggunakan logika yang sama untuk membantah teori baterai, maka, mengapa hanya ada satu guci serupa yang ditemukan?

Jika memang digunakan untuk menyimpan gulungan kitab, bukankah harusnya kita menemukan lebih banyak guci lain yang serupa?

Jadi, menurut saya, Baghdad Battery masih menyisakan banyak ruang bagi kita untuk berspekulasi. Mengenai kebenaran yang sesungguhnya, mungkin hanya waktu yang bisa menjawabnya.

(wikipediacorrosion-doctors.orgnews.bbc.co.uk)


Read More..

Senin, 12 September 2011

Ukiran Alien di Mastaba Ptah Hotep ?

Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah. Contohnya adalah kasus ukiran alien bermata besar di Mastaba Ptah Hotep, Saqqara, Mesir.



Sejak lama, sebagian orang percaya bahwa bangsa Mesir purba adalah keturunan alien. Piramida adalah buktinya. Karena menurut mereka mustahil manusia tanpa teknologi canggih dapat membangun struktur semegah itu.


Beberapa hari setelah saya menulis soal ukiran helikopter di Abydos, seseorang mengirim email ke saya dan bertanya mengenai ukiran ini. Apakah ukiran ini benar-benar ukiran alien ?


Sebenarnya, wahai para pembaca, saya merasa tidak enak hati. Karena saya dianggap punya kebiasaan menyangkal bukti-bukti teori alien masa purba. Tapi percayalah, saya tidak bermaksud menyangkal teori alien masa purba. Yang selalu saya pertanyakan adalah bukti-bukti yang diajukan.


Bukankah bagus jika kita bisa memisahkan antara bukti yang hoax dengan yang sejati sehingga kita bisa berfokus hanya pada bukti yang sejati ? Saya rasa kalian pasti setuju.


Ini foto yang dimaksud. Ukiran ini terdapat pada mastaba (kuburan) Ptah Hotep di kompleks Necropolis Saqqara di Mesir.



Jika kalian melihat foto ini, pasti kalian akan mengambil kesimpulan bahwa foto ini benar-benar menyerupai alien dan bahwa bangsa Mesir purba memang dikunjungi oleh alien. Tapi. seperti yang saya katakan di paragraf pertama,jika kita tidak mendapat gambaran yang lebih jelas, maka kesimpulan yang diambil bisa salah.


Sekarang, saya akan menunjukkan foto dengan warna yang lebih jelas. Lihat perbedaannya.



Dengan melihat gambar yang lebih jelas, maka ukiran itu semakin tidak mirip dengan alien. Beberapa web yang saya temukan menyebut gambar itu adalahgambar persembahan kepada para dewa.


Tapi saya juga menyadari bahwa untuk meyakinkan kalian, saya tidak bisa hanya menunjukkan gambar yang lebih jelas itu. Harus ada bukti yang lebih konkret. Lagipula, saya percaya, bagi sebagian pembaca, ukiran itu masih terlihat seperti alien bermata besar.


Jadi saya kembali menyusuri ukiran-ukiran lain yang ada di dinding Saqqara untuk mencari petunjuk. Kebetulan saya pernah membaca sebuah buku mengenai Mesir yang saya dapat dari perpustakaan kota. Buku itu berjudul All of Egypt karangan EB Bonechi. Di dalamnya saya bisa melihat ukiran-ukiran lain di dinding mastaba Ptah Hotep di Saqqara dengan lebih jelas.


Sambil menyusuri gambar-gambar ukiran lainnya, saya menemukan satu petunjuk yang saya rasa bisa menjadi bukti kuat bahwa ukiran itu bukan alien.


Lihat foto dibawah ini. Ukiran ini berada persis di atas ukiran "alien" tersebut (lihat gambar pertama).


Bisakah kalian melihat petunjuk itu ?



Petunjuk yang saya maksud adalah tanaman berwarna hijau di kiri atas foto yang menghadap ke bawah. Bisakah kalian mengenalinya ? Ini saya perbesar.



Belum bisa mengenalinya ? Oh ya, saya putar dahulu. Ini jadinya.



Nah, sekarang kalian bisa mengenalinya. Ya, tanaman itu mirip dengan kepala "alien" yang kita punya, bahkan jumlah mahkota bunganya pun sama persis.



Menurut saya, bukti ini sudah cukup. Tapi jika kalian merasa tidak cukup, saya akan memberikan sedikit sentuhan terakhir.


Pertama, sebuah pikiran masuk ke dalam otak saya. Bangsa Mesir adalah bangsa yang sangat teliti. Mereka membangun piramida dan kuil dengan presisi yang sangat tinggi. Jika Tanaman hijau itu sama dengan kepala "alien" yang kita punyai, maka saya rasa jumlah kelopak bunga yang ada pada kedua ukiran seharusnya juga sama banyak.


Jadi saya berusaha mencari tahu apakah pemikiran saya benar atau salah. Saya menghitung jumlah kelopak bunga pada kedua ukiran. Ya, masing-masing ada sembilan helai. Keduanya ternyata merupakan objek yang sama.


Jadi kepala "alien" kita ternyata adalah sekuntum tanaman yang ditaruh di sebuah pot. Lihat lehernya, bukankah mirip dengan leher sebuah pot.


Sekarang, walaupun buktinya sudah cukup kuat bahwa ukiran itu bukan alien, saya masih penasaran. Tanaman apa sih yang sampai bisa menyebabkan salah paham seperti itu ?


Saya menjelajahi google dan menemukan jawabannya. Tanaman itu ternyata adalah tanaman teratai. Ini adalah cuplikan gambar dari answers.com. Tanaman kita ada di kiri bawah. Bahkan kalian bisa melihat kelopaknya juga berjumlah sembilan.





Lalu, di web cgi.ebay, saya menemukan sebuah lukisan yang menunjukkan ratu Nefertari mempersembahkan bunga teratai yang sama kepada dewi Isis.



Jadi, website pertama yang saya temukan yang mengatakan bahwa ukiran itu adalah ukiran persembahan ternyata benar adanya.


Saya tidak tahu, apakah foto ukiran ini sengaja dikaburkan untuk membuat kita percaya ? ataukah ini hanya semata faktor ketidaksengajaan dan ketidaktahuan ? ataukah mungkin hanya untuk populasi dan uang ? atau mungkin juga hanya untuk mencari sensasi ?



Kalian pasti tahu bahwa saya selalu menerima teori apapun yang diajukan oleh orang lain asalkan bukan didasarkan pada bukti hoax. Jika bukti itu adalah sebuah hoax, maka tidak layak untuk dipikirkan.


Seperti yang saya katakan pada awalnya, Jika kita tidak mendapat gambaran yang jelas mengenai sebuah persoalan, maka kita akan dituntun menuju kesimpulan yang salah.


(crystalinks.com, answers.comcgi.ebay.com)
Baca juga :ukiran helikopter di Abydos

Read More..